Penghasilanmu Cukup Untuk Hidup,Bukan Untuk Gaya Hidup
Moms,suka panas ga sih klo dapet bocoran rekan kerja yang gajinya lebih tinggi dari kita sementara kerjaannya lebih santai??
Bocoran ya,alias sifatnya ga pasti antara bener atau ga..Tapi,mana mungkin ada asap klo ga ada api,bener ga?? Toss..
This life ya,moms..Harus dihadapi,meski sebenernya ga rela.Hiks..
Satu hal pasti yang saya pelajari dalam hidup,di sini di Indonesia,klo mau gaji tinggi ya harus punya gelar alias kuliah. Seolah kita dihargai dari gelarnya ajah. Seolah yang sekolah cuma sampai tingkat SMA atau SMK ya harus ikhlas aja terima gajinya standar UMR.Bahkan bisa kurang. Tergantung nasib.
Protes pun percuma,karena sudah jadi rahasia umum,kamu kuliah maka pasti gajinya lebih tinggi. Masalah otak mah urusan belakangan. Bukan berarti saya bilang yang kuliah itu bodoh ya,ga..Masalahnya,saya pribadi merasa yang lulusan SMA atau SMK pun punya kemampuan untuk maju asalkan diberi kesempatan. Alangkah sayang,jika kita membatasi kemajuan hanya karena gelar semata.
Masalah gaji,saya pun dapat pelajaran dari banyak hal yang saya alami setiap hari. Setiap hari,ketika saya berangkat kerja saya melihat banyak orang yang hidupnya bahagia aja dengan penghasilan dari suami yang bisa dibilang standar. Siapa? Ibu-ibu yang saya lihat menunggui anak-anaknya di depan sekolah. Mereka tidak berpenampilan mewah. Tapi mereka terlihat bahagia. Punya kesempatan bersama anak-anak sepanjang hari,mengawasi perkembangan mereka setiap saat.
Tapi,ada juga kenalan saya pasangan suami istri yang bekerja,sang suami sebagai asisten manajer dengan gaji sekitar 9 juta.Dan si istri sebagai tenaga admin di sebuah universitas mahal bergaji sama,9 juta. Jika ditotal,penghasilan mereka berdua dalam sebulan hampir 20 juta. Dan mereka masih merasa kurang?! WOW..
Wajar saja,penghasilan hampir 20 juta sebulan,tapi dua anak sekolah di sekolah internasional,punya cicilan mobil dan rumah,dan gaya hidup yang bisa saya bilang wah,bagaimana bisa dirasa cukup?
Sementara ibu-ibu yang saya temui,suaminya mungkin hanya punya penghasilan standar UMR sekitar 3,5 juta. Ditambah lembur mungkin bisa dapat sebulan sekitar 4 juta. Tapi mereka merasa cukup..
Inilah kenapa saya bilang,berapa pun pendapatan kita akan dirasa kurang,jika kita menuruti gaya hidup.Sedang bila kita mengatur keuangan kita sesuai dengan keperluan,maka insya allah cukup. Kita hanya harus belajar bijak membedakan antara keinginan dan kebutuhan..
Cheers
Bocoran ya,alias sifatnya ga pasti antara bener atau ga..Tapi,mana mungkin ada asap klo ga ada api,bener ga?? Toss..
This life ya,moms..Harus dihadapi,meski sebenernya ga rela.Hiks..
Satu hal pasti yang saya pelajari dalam hidup,di sini di Indonesia,klo mau gaji tinggi ya harus punya gelar alias kuliah. Seolah kita dihargai dari gelarnya ajah. Seolah yang sekolah cuma sampai tingkat SMA atau SMK ya harus ikhlas aja terima gajinya standar UMR.Bahkan bisa kurang. Tergantung nasib.
Protes pun percuma,karena sudah jadi rahasia umum,kamu kuliah maka pasti gajinya lebih tinggi. Masalah otak mah urusan belakangan. Bukan berarti saya bilang yang kuliah itu bodoh ya,ga..Masalahnya,saya pribadi merasa yang lulusan SMA atau SMK pun punya kemampuan untuk maju asalkan diberi kesempatan. Alangkah sayang,jika kita membatasi kemajuan hanya karena gelar semata.
Masalah gaji,saya pun dapat pelajaran dari banyak hal yang saya alami setiap hari. Setiap hari,ketika saya berangkat kerja saya melihat banyak orang yang hidupnya bahagia aja dengan penghasilan dari suami yang bisa dibilang standar. Siapa? Ibu-ibu yang saya lihat menunggui anak-anaknya di depan sekolah. Mereka tidak berpenampilan mewah. Tapi mereka terlihat bahagia. Punya kesempatan bersama anak-anak sepanjang hari,mengawasi perkembangan mereka setiap saat.
Tapi,ada juga kenalan saya pasangan suami istri yang bekerja,sang suami sebagai asisten manajer dengan gaji sekitar 9 juta.Dan si istri sebagai tenaga admin di sebuah universitas mahal bergaji sama,9 juta. Jika ditotal,penghasilan mereka berdua dalam sebulan hampir 20 juta. Dan mereka masih merasa kurang?! WOW..
Wajar saja,penghasilan hampir 20 juta sebulan,tapi dua anak sekolah di sekolah internasional,punya cicilan mobil dan rumah,dan gaya hidup yang bisa saya bilang wah,bagaimana bisa dirasa cukup?
Sementara ibu-ibu yang saya temui,suaminya mungkin hanya punya penghasilan standar UMR sekitar 3,5 juta. Ditambah lembur mungkin bisa dapat sebulan sekitar 4 juta. Tapi mereka merasa cukup..
Inilah kenapa saya bilang,berapa pun pendapatan kita akan dirasa kurang,jika kita menuruti gaya hidup.Sedang bila kita mengatur keuangan kita sesuai dengan keperluan,maka insya allah cukup. Kita hanya harus belajar bijak membedakan antara keinginan dan kebutuhan..
Cheers
Komentar
Posting Komentar