Manusia,Benar Terus,Kapan Salahnya??

Beberapa hari lalu masyarakat Sulawesi Barat (Sulbar) dihebohkan dengan penemuan ular piton sepanjang 5 meter..saya jadi mikir,ini beneran ketemu ular atau mereka yang cari ularnya?? Tapi mengingat kondisi tempat tinggal masyarakat yang memang berdekatan dengan lahan perkebunan kelapa sawit,saya rasa ga aneh lah bertemu dengan ular. Secara,lahan tersebut tadinya juga adalah hutan belantara yang dibabat untuk dijadikan lahan perkebunan..mulai sarkas deh saya >_<
Saya masih ingat ucapan ayah saya yang sudah berpulang lebih dari 15 tahun yang lalu..bahwa biasanya ular tidak akan menemui manusia. Sebisanya makhluk melata ini malah menghindari manusia. Dan ketika mereka bertemu dengan mamalia yang katanya paling mulia a.k.a manusia,maka itu artinya cuma satu..mati. Dead,modar,atau mamp*ss..#eeaa
Makanya di awal saya sempat bertanya seperti itu..
Rasanya setiap kali membaca berita tentang hewan yang didzolimi saya sedih sekali. Kenapa? Karena,berbeda dengan kita manusia yang bisa mengutarakan keinginan dan rasa lewat ucapan dan bahasa,hewan tidak diberi kelebihan untuk itu. Kebayang ga,ketika loe pulang ke rumah abis kerja,pas baru buka pintu udah ada sosok berbulu yang menatap tajam dan ngomong gini : "Woy,cuy! Lama beud pulangnya,sih..gw laper, nih! Buruan,siapin makanan gw!" Kucing kesayangan loe yang songong itu lalu melengos dengan ga tahu dirinya.Hehehe..
Itulah yang bikin saya miris banget..awal tahun kemarin baru ada pemberitaan tentang beruang yang kelaparan di kebun binatang hingga mengais kotorannya sendiri untuk makan.Di sini Lalu, eksploitasi hewan yang dilakukan demi mencari keuntungan tanpa melihat dampak bagi si hewan itu sendiri.Lihat here. Dan masih banyak lagi yang terjadi yang klo diceritakan di sini bisa mengalahkan jumlah kata dalam novel harry potter.^O^
Rasanya sedih,pemirsahhh..kenapa,kita yang katanya berakal budi dan cerdas,malah melakukan kekejaman pada ciptaan Tuhan yang bahkan tidak bisa bicara?Why?
Memangnya,klo habitat mereka tidak diganggu,mereka bakalan kurang kerjaan main-main ke tempat hunian manusia yang bisa berakibat hilangnya nyawa?? Ga bakalan,guys klo menurut saya..Mereka turun hingga ke tempat manusia,karena terdesak kebutuhan perut yang semakin memaksa. Mereka ga bisa mengetuk pintu untuk minta makan,apalagi bawa kaleng dan mengemis di pinggir jalan..ga bisa,pemirsahhh. Satu-satunya cara yang mereka tahu adalah berkeliaran mencari..berharap,berkat Tuhan masih bisa mereka temui dalam bentuk makanan. Dan dalam proses mencari itu,mereka benar-benar bertaruh nyawa..seperti nasib si ular piton di atas,doi kebetulan bertemu dengan petani sawit,dan karena ga ada yang lain yang bisa dimakan,maka apa boleh buat..? Coba klo lahan yang awalnya hutan belantara itu tidak dibabat,maka mangsa berupa hewan lainnya yang lebih kecil,pasti masih ada banyak untuk dimakan. Ga bakalan doi mau caplok manusia yang segede gitu.
Hutan,sekilas memang terlihat sepi..tapi,kita kan ga tahu guys. Bahwa ada ekosistem yang begitu kompleks yang ada di dalamnya. Di balik rimbunnya dedaunan,ada serangga,burung,mamalia dan bahkan tetangga sedang asyik gosip..hehe,ga deng. Intinya,ada begitu banyak hewan yang terancam hidupnya,saat manusia dengan serakah menjarah hutan.
Ular piton,mau kita salahkan karena menelan manusia? Doi cuma menuruti naluri,perutnya lapar dan doi terdesak..Burung hantu,yang jadwal tidurnya justru siang hari a.k.a makhluk nocturnal,malah disuruh melotot demi bisa menciptakan foto yang cantik buat dipajang di medsos.Doi bisa apa? Cuma mendengkur sebal dan nelangsa di tangan pawangnya. Memang ada pengadilan buat para hewan? Klo ada,jumlah tuntutannya pada manusia pasti melebihi banyaknya kemampuan gedung pengadilan menampungnya.
Jangan karena kita manusia,kita merasa selalu benar..merasa berhak untuk menggunakan semua di semesta sesukanya. Bukan cuma kita yang ada di dunia ini,guys..tentu bukan tanpa alasan Tuhan menciptakan hewan dan tumbuhan. Bukan sekedar untuk dimakan. Tapi setiap ciptaan-Nya pastilah punya bagian masing-masing dalam perputaran semesta ini..
Manusia,jangan serakah..kita masih mau hidup lebih lama lagi dalam harmoni dunia,bukan?
Cheers 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Online Shop Branded 9to9: Niatnya Cari Yang Mudah

Review Film Nymphomaniac

Ngabisin Duit Buat Es Krim Haagen Dazs *Review*