Manusia Berwajah dan Berlidah Dua
Tuhan menciptakan semua pada porsinya,apa yang diberikan pada kita sudah Dia pikirkan baik-baik kegunaannya.
Saya rasa pernyataan itu benar adanya. Dua mata,supaya kita melihat dengan baik sebelum menyimpulkan. Dua telinga,supaya kita mendengar dengan lebih baik sebelum memutuskan. Dua tangan dan dua kaki,supaya kita bergerak dan melakukan lebih banyak daripada berdiam diri. Tapi Tuhan hanya memberi satu lidah dan satu wajah,kenapa? Menurut saya,supaya kita menunjukan satu pribadi yang sebenarnya,dan mengatakan sedikit kata tapi mengandung kebenaran..Cieee
Masalahnya,yang sering kita temui setiap harinya adalah mereka yang mencoba menampilkan bagian terbaiknya saja dan berusaha agar disukai semua orang. Mencoba sedemikan keras,agar diakui dalam lingkungannya.Buat apa? Toh,pengakuan datang dari seberapa banyak yang anda lakukan,bukan dari seberapa besar apa yang anda katakan.
Saya diajarkan bahwa lidah adalah bagian tubuh yang kecil,tapi membuat banyak dosa. Karenanya saya males buka suara klo ga penting-penting amat..Buat apa? Malah semakin membuat saya dekat dengan neraka.
Dunia yang kita huni saat ini semakin menakutkan,bukan? Ada sosok yang manis sekali di depan kita,tapi ternyata malah suka ngomongin kita di belakang. Tampak begitu dekat dan akrab,bukanlah jaminan dia adalah sosok teman yang baik. Yakinkan lebih dulu,dia tertawa bersama anda atau malah sebenarnya menertawakan anda?? Teman seperti inilah yang menyeramkan. Tapi justru banyak ada di sekitar kita..
Berburuk sangka itu tidak baik,tapi waspada itu tetap perlu,ladies..
Saya rasa pernyataan itu benar adanya. Dua mata,supaya kita melihat dengan baik sebelum menyimpulkan. Dua telinga,supaya kita mendengar dengan lebih baik sebelum memutuskan. Dua tangan dan dua kaki,supaya kita bergerak dan melakukan lebih banyak daripada berdiam diri. Tapi Tuhan hanya memberi satu lidah dan satu wajah,kenapa? Menurut saya,supaya kita menunjukan satu pribadi yang sebenarnya,dan mengatakan sedikit kata tapi mengandung kebenaran..Cieee
Masalahnya,yang sering kita temui setiap harinya adalah mereka yang mencoba menampilkan bagian terbaiknya saja dan berusaha agar disukai semua orang. Mencoba sedemikan keras,agar diakui dalam lingkungannya.Buat apa? Toh,pengakuan datang dari seberapa banyak yang anda lakukan,bukan dari seberapa besar apa yang anda katakan.
Saya diajarkan bahwa lidah adalah bagian tubuh yang kecil,tapi membuat banyak dosa. Karenanya saya males buka suara klo ga penting-penting amat..Buat apa? Malah semakin membuat saya dekat dengan neraka.
Dunia yang kita huni saat ini semakin menakutkan,bukan? Ada sosok yang manis sekali di depan kita,tapi ternyata malah suka ngomongin kita di belakang. Tampak begitu dekat dan akrab,bukanlah jaminan dia adalah sosok teman yang baik. Yakinkan lebih dulu,dia tertawa bersama anda atau malah sebenarnya menertawakan anda?? Teman seperti inilah yang menyeramkan. Tapi justru banyak ada di sekitar kita..
Berburuk sangka itu tidak baik,tapi waspada itu tetap perlu,ladies..
Komentar
Posting Komentar