Itu Pacaran,Apa Kredit Mobil??
Girls..saat menjalani sebuah hubungan,terutama saat kita berada diusia yang tidak lagi dibilang muda,maka hal yang wajar jika menginginkan hubungan yang serius.Siapa juga yang ga mau? Jangankan sekarang,diusia yang dimata masyarakat tuh udah deadline banget. Dulu masih jaman abegeh aja,kita bercita-cita ingin lekas menikah dengan pasangan kita saat itu,bukan?? Termasuk dengan cinta monyet dimasa sekolah dulu.Ahh..jadi inget masa muda.Wkwkwkss
Semakin bertambah umur,biasanya terjadi banyak pergeseran kriteria. Jika saat usia abegeh kita memasang banyak kriteria untuk calon pasangan hidup kelak,seperti wajah cakep,body atletis,dan punya boil alias mobil. Sekarang sih,kita cenderung inginnya punya pasangan yang bikin kita merasa aman dan nyaman aja. Aman secara finansial dan perasaan akan dijaga seumur hidup kita.Itu aja sepertinya cukup,karena sisanya kita inginkan diusahakan berdua.Biasanya,kalimat terakhir itulah yang bikin kita terjebak dalam situasi ingin segera menikah.
Alasan bahwa yang kita inginkan berdua bisa diusahakan bersama,bagi sebagian orang berarti tidak masalah untuk menyegerakan pernikahan dengan biaya dan kondisi keuangan seadanya.Yang penting sah secara hukum dan agama. Sehingga aktivitas peluk dan cium tidak lagi membuat kita mencemaskan dosa,karena sudah halal jadi mau diapain aja ya terserah..hikhikhik.
Tapiiiiii...ada tapinya nih,girls. Hal seperti itu tidak berlaku untuk semua kepala ya. Untuk sebagian orang,melihat kondisi yang semakin hari makin sulit ini,pernikahan justru membutuhkan banyak persiapan yang memakan waktu panjangggggg sekali.Alasannya,biaya hidup makin mahal,biaya katering dan dekorasi emang murah? Ga guys..Belum lagi segala tetek bengek lainnya yang akan dihadapi setelah pernikahan nanti.Seperti biaya hidup sehari-hari,susu dan asuransi untuk anak,dan lain sebagainya.Hal itu mendorong sebagian orang untuk menunda pernikahan dengan dalih mau mengumpulkan uang dulu. Mau dikasih makan apa nanti anak orang??
Akhirnya,sejak lulus sekolah atau kuliah itu status hubungan masih pacarannnnnn aja. Ga naik kelas jadi menikah.Karena alasan-alasan di atas tadi. Buat cowok mungkin ga masalah ya,secara di Indonesia kita tercinta ini,streotype-nya adalah cowok yang berhak buat memilih. Tapi,buat cewek..ya bisa kalang kabut. Umur 25 belum nikah aja udah jadi omongan di lingkungannya. Dibilang ga laku lah,terlalu pemilih lah..ada aja deh,pokoknya.
So..ketika cewek udah mulai gerah jadi bahan omongan,disindir mulu ketika menghadiri acara kondangan atau reuni,dan ditanyain cucu mulu sama orang tua,mulailah cowoknya disenggol-senggol. "Kapan nikah,mas? Adek bosen nih pacaran terus..Udah lebih dari 5 tahun nih kita pacaran.Klo ibarat kredit,udah punya mobil kali kita.."
Saat si cowok udah merasa cukup dan yakin,biasanya doi bakalan setuju sama permintaan kamu. Mau nunggu apa lagi? Pacaran udah lama,kerjaan udah cukup mapan,pendapatan pun klo digabung cukuplah untuk biaya hidup berdua dan calon anak nanti. Berarti udah waktunya meresmikan ke jenjang yang lebih serius,yaitu pernikahan.
Nah,klo yang terjadi malah sebaliknya gimana? Si cowok masih ngeles aja dengan alasan belum saatnya. Tabungan untuk biaya pernikahan masih dirasa belum cukup,dan cicilan untuk kendaraan masih beberapa bulan lagi.Bla bla bla...Saran saya,mending ancam putusin aja sekalian deh,girls. Atau langsung cari calon pendamping hidup yang lain.Why??
Girls,kamu mau menunggu berapa lama lagi? Tidak seperti pria,yang bisa menghasilkan keturunan sampai usia senja. Kita,para wanita punya batas waktu untuk bereproduksi.Kita ga bisa menghabiskan waktu untuk terus menunggu dan menunggu. Ini bukan lagi tentang cinta,ini tentang kepastian masa depan kalian berdua. Jika setelah menunggu cukup lama,kalian berdua akhirnya menikah itu adalah anugerah. Bayangkan jika sebaliknya? Kalian putus pada akhirnya. Bukannya itu menyesakan?Ibaratnya,selama ini kita cuma jagain jodoh milik orang lain.>O<
Saya punya pengalaman seperti ini,makanya saya bagikan agar jadi pelajaran buat perempuan lainnya. Pasangan saya dulu,sebelum dengan saya,pernah menjalani hubungan cukup serius. Memasuki tahun kedua mereka pacaran,pasangan saya itu mulai memikirkan tentang pernikahan dan mulai mempersiapkan dana dan segala macamnya.Dia sudah siap untuk menikah,dalam tahun kedua mereka bersama.Sampai pada akhirnya,si cewek ternyata lebih memilih menjalin hubungan dengan orang lain dan meninggalkan dia dalam rasa sakit yang dalam.
Lalu saya dan dia bertemu,meski saya tahu lukanya belum sembuh dari hubungan sebelumnya.Kami menjalani 5 tahun bersama,lebih lama dari hubungan dia dengan sang mantan. Sesekali obrolan tentang pernikahan memang muncul. Tapi yang saya tangkap,obrolan itu hanya sebatas obrolan saja,tidak lebih. Hubungan saya dan dia memang complicated,maka tidak heran juga agak sulit untuk dilanjutkan ke pernikahan. 5 tahun bersama,saya dan dia punya pekerjaan tetap dan penghasilan masing-masing. Dia bahkan punya usaha sampingan lainnya. Jika dilihat secara materi,dia lebih dari mampu untuk segera menikah dibandingkan beberapa tahun lalu saat bersama mantannya.Tapi ternyata,mampu saja tidak menjadi jaminan seorang pria ingin menikahimu.Karenanya,jangan buang waktumu girls..
Jika terlalu banyak alasan yang diberikan padamu untuk kepastian masa depan kalian,maka tinggalkan saja. Itu berarti dia tidak yakin pada hubungan kalian dimasa depan. Sesederhana itu.
Semakin bertambah umur,biasanya terjadi banyak pergeseran kriteria. Jika saat usia abegeh kita memasang banyak kriteria untuk calon pasangan hidup kelak,seperti wajah cakep,body atletis,dan punya boil alias mobil. Sekarang sih,kita cenderung inginnya punya pasangan yang bikin kita merasa aman dan nyaman aja. Aman secara finansial dan perasaan akan dijaga seumur hidup kita.Itu aja sepertinya cukup,karena sisanya kita inginkan diusahakan berdua.Biasanya,kalimat terakhir itulah yang bikin kita terjebak dalam situasi ingin segera menikah.
Alasan bahwa yang kita inginkan berdua bisa diusahakan bersama,bagi sebagian orang berarti tidak masalah untuk menyegerakan pernikahan dengan biaya dan kondisi keuangan seadanya.Yang penting sah secara hukum dan agama. Sehingga aktivitas peluk dan cium tidak lagi membuat kita mencemaskan dosa,karena sudah halal jadi mau diapain aja ya terserah..hikhikhik.
Tapiiiiii...ada tapinya nih,girls. Hal seperti itu tidak berlaku untuk semua kepala ya. Untuk sebagian orang,melihat kondisi yang semakin hari makin sulit ini,pernikahan justru membutuhkan banyak persiapan yang memakan waktu panjangggggg sekali.Alasannya,biaya hidup makin mahal,biaya katering dan dekorasi emang murah? Ga guys..Belum lagi segala tetek bengek lainnya yang akan dihadapi setelah pernikahan nanti.Seperti biaya hidup sehari-hari,susu dan asuransi untuk anak,dan lain sebagainya.Hal itu mendorong sebagian orang untuk menunda pernikahan dengan dalih mau mengumpulkan uang dulu. Mau dikasih makan apa nanti anak orang??
Akhirnya,sejak lulus sekolah atau kuliah itu status hubungan masih pacarannnnnn aja. Ga naik kelas jadi menikah.Karena alasan-alasan di atas tadi. Buat cowok mungkin ga masalah ya,secara di Indonesia kita tercinta ini,streotype-nya adalah cowok yang berhak buat memilih. Tapi,buat cewek..ya bisa kalang kabut. Umur 25 belum nikah aja udah jadi omongan di lingkungannya. Dibilang ga laku lah,terlalu pemilih lah..ada aja deh,pokoknya.
So..ketika cewek udah mulai gerah jadi bahan omongan,disindir mulu ketika menghadiri acara kondangan atau reuni,dan ditanyain cucu mulu sama orang tua,mulailah cowoknya disenggol-senggol. "Kapan nikah,mas? Adek bosen nih pacaran terus..Udah lebih dari 5 tahun nih kita pacaran.Klo ibarat kredit,udah punya mobil kali kita.."
Saat si cowok udah merasa cukup dan yakin,biasanya doi bakalan setuju sama permintaan kamu. Mau nunggu apa lagi? Pacaran udah lama,kerjaan udah cukup mapan,pendapatan pun klo digabung cukuplah untuk biaya hidup berdua dan calon anak nanti. Berarti udah waktunya meresmikan ke jenjang yang lebih serius,yaitu pernikahan.
Nah,klo yang terjadi malah sebaliknya gimana? Si cowok masih ngeles aja dengan alasan belum saatnya. Tabungan untuk biaya pernikahan masih dirasa belum cukup,dan cicilan untuk kendaraan masih beberapa bulan lagi.Bla bla bla...Saran saya,mending ancam putusin aja sekalian deh,girls. Atau langsung cari calon pendamping hidup yang lain.Why??
Girls,kamu mau menunggu berapa lama lagi? Tidak seperti pria,yang bisa menghasilkan keturunan sampai usia senja. Kita,para wanita punya batas waktu untuk bereproduksi.Kita ga bisa menghabiskan waktu untuk terus menunggu dan menunggu. Ini bukan lagi tentang cinta,ini tentang kepastian masa depan kalian berdua. Jika setelah menunggu cukup lama,kalian berdua akhirnya menikah itu adalah anugerah. Bayangkan jika sebaliknya? Kalian putus pada akhirnya. Bukannya itu menyesakan?Ibaratnya,selama ini kita cuma jagain jodoh milik orang lain.>O<
Saya punya pengalaman seperti ini,makanya saya bagikan agar jadi pelajaran buat perempuan lainnya. Pasangan saya dulu,sebelum dengan saya,pernah menjalani hubungan cukup serius. Memasuki tahun kedua mereka pacaran,pasangan saya itu mulai memikirkan tentang pernikahan dan mulai mempersiapkan dana dan segala macamnya.Dia sudah siap untuk menikah,dalam tahun kedua mereka bersama.Sampai pada akhirnya,si cewek ternyata lebih memilih menjalin hubungan dengan orang lain dan meninggalkan dia dalam rasa sakit yang dalam.
Lalu saya dan dia bertemu,meski saya tahu lukanya belum sembuh dari hubungan sebelumnya.Kami menjalani 5 tahun bersama,lebih lama dari hubungan dia dengan sang mantan. Sesekali obrolan tentang pernikahan memang muncul. Tapi yang saya tangkap,obrolan itu hanya sebatas obrolan saja,tidak lebih. Hubungan saya dan dia memang complicated,maka tidak heran juga agak sulit untuk dilanjutkan ke pernikahan. 5 tahun bersama,saya dan dia punya pekerjaan tetap dan penghasilan masing-masing. Dia bahkan punya usaha sampingan lainnya. Jika dilihat secara materi,dia lebih dari mampu untuk segera menikah dibandingkan beberapa tahun lalu saat bersama mantannya.Tapi ternyata,mampu saja tidak menjadi jaminan seorang pria ingin menikahimu.Karenanya,jangan buang waktumu girls..
Jika terlalu banyak alasan yang diberikan padamu untuk kepastian masa depan kalian,maka tinggalkan saja. Itu berarti dia tidak yakin pada hubungan kalian dimasa depan. Sesederhana itu.
Komentar
Posting Komentar