Review : Film The Girl On The Train
Dari film ini kita belajar dari banyak sudut pandang,agar bisa sampai pada satu kesimpulan. Bahwa tidak selamanya yang dilihat oleh mata,adalah apa yang sebenarnya terjadi. Dan betapa pentingnya kita untuk tetap sadar. Karena kehilangan kesadaran berarti kita kehilangan banyak hal penting yang seharusnya kita ingat..
Meski film ini bercerita tentang pandangan dari 3 orang wanita,tapi yang paling mencolok adalah sudut pandang dari tokoh Rachel (Emily Blunt) yang digambarkan sebagai wanita bercerai,peminum,dengan emosi yang tidak stabil karena efek minuman keras. Pada awalnya saya ga ngerti, kenapa sosok perempuan yang sebenarnya cukup cantik itu bisa begitu rapuh karena pengaruh alkohol? Ternyata,tidak butuh waktu lama untuk menjawab pertanyaan itu. The Girl On the train menjawab dengan terlalu mudah ditebak,karena buat saya sejak ketiga tokoh wanita itu bermonolog,setiap permasalahan yang mereka alami sudah dijawab langsung.
Rachel (Emily Blunt) mengalami depresi karena pernikahannya yang hancur oleh perselingkuhan suaminya Tom (Justin Theroux ),ditambah dengan kenyataan dirinya sulit mendapat keturunan,sementara sang mantan suami langsung memiliki anak dari selingkuhan yang akhirnya menjadi istrinya. Semua itu seperti sudah jatuh ditimpa tangga pula bagi Rachel. Kehidupannya berantakan. Sebagai wanita bercerai,dirinya pun harus kehilangan pekerjaan pula karena terlalu sering mabuk. Untuk menyembunyikan kenyataan dia sudah jadi pengangguran dari teman seapartemennya itulah,Rachel berpura-pura tetap berangkat kerja. Setiap hari menggunakan kereta pulang-pergi,Rachel berhubungan secara tidak langsung dengan Megan (Haley Bennet) dan Anna (Rebecca Ferguson), yang dilihatnya lewat jendela kereta. Kehidupan Megan yang secara kasat mata tampak sempurna dimata Rachel,punya rumah bagus dan suami mapan yang tampan dan sangat mencintainya, membuat Rachel iri dan berangan memiliki kehidupan seperti yang dimiliki Megan. Sementara hanya berjarak beberapa rumah,tampaklah rumah yang dulu Rachel huni,yang saat ini ditempati oleh mantan suami beserta istri barunya,Anna (Rebecca Ferguson).Setiap hari pemandangan itulah yang dicermati oleh Rachel.
Sementara Megan (Haley Bennet) sosok cantik yang membuat Rachel iri dengan hidupnya,ternyata tidaklah menikmati hidup sesempurna pandangan orang lain. Dia punya masa lalu,berbuat kesalahan yang terus menghantuinya dan membuatnya merasa tertekan hingga harus berkonsultasi ke psikolog secara intens.Memiliki suami tampan,Scott (Luke Evans) yang begitu menginginkan mereka segera punya bayi,Megan mendapat perhatian yang besar dari Scott. Saya sempat berpikir,Megan adalah sosok wanita yang agak nakal. Mengingat dia punya segala sesuatu yang diinginkan perempuan pada awalnya. Dia cantik,dan punya tubuh yang seksi. Si cantik ini pada akhirnya tewas,dan dimulailah teka-teki siapa yang membunuhnya. Yang membuat penonton akan sibuk menerka. Saya ga akan spoiler ya,pemirsahh...tonton aja sendiri,hehe.
Lalu ada Anna (Rebecca Ferguson),wanita perusak rumah tangga Rachel. Yang berselingkuh dan membuat Rachel harus kehilangan Tom.Buat saya, Anna adalah sosok ibu rumah tangga sejati yang juga saya harap bisa seperti dia.Ngareppp..Dia cantik,sangat memuja bayinya,dan bisa terlihat begitu enak untuk dicium setiap suaminya pulang kerja. Kok bisa ya? Hehe..Coba kita,pulang kerja udah kucel dan capek berat,boro-boro enak buat dicium..pasangan nyolek aja kayanya males >_< Tapi,sosok Anna ini juga mungkin tepat dikatakan kena karma. Dia merebut suami orang,dan pada akhirnya dia juga diselingkuhi oleh Tom (Justin Theroux).
Film ini lumayan kok untuk dinikmati kita,para perempuan yang butuh inspirasi. Bahwa hidup ga cuma berisi hal-hal manis aja. Dan apa yang kita lihat pada diri orang lain,belum tentu kehidupan sebenarnya yang dia inginkan. Cussss,nonton yuksss... (Masih tayang ga ya? coba cek aja dulu ya ,girls..)
Meski film ini bercerita tentang pandangan dari 3 orang wanita,tapi yang paling mencolok adalah sudut pandang dari tokoh Rachel (Emily Blunt) yang digambarkan sebagai wanita bercerai,peminum,dengan emosi yang tidak stabil karena efek minuman keras. Pada awalnya saya ga ngerti, kenapa sosok perempuan yang sebenarnya cukup cantik itu bisa begitu rapuh karena pengaruh alkohol? Ternyata,tidak butuh waktu lama untuk menjawab pertanyaan itu. The Girl On the train menjawab dengan terlalu mudah ditebak,karena buat saya sejak ketiga tokoh wanita itu bermonolog,setiap permasalahan yang mereka alami sudah dijawab langsung.
Rachel (Emily Blunt) mengalami depresi karena pernikahannya yang hancur oleh perselingkuhan suaminya Tom (Justin Theroux ),ditambah dengan kenyataan dirinya sulit mendapat keturunan,sementara sang mantan suami langsung memiliki anak dari selingkuhan yang akhirnya menjadi istrinya. Semua itu seperti sudah jatuh ditimpa tangga pula bagi Rachel. Kehidupannya berantakan. Sebagai wanita bercerai,dirinya pun harus kehilangan pekerjaan pula karena terlalu sering mabuk. Untuk menyembunyikan kenyataan dia sudah jadi pengangguran dari teman seapartemennya itulah,Rachel berpura-pura tetap berangkat kerja. Setiap hari menggunakan kereta pulang-pergi,Rachel berhubungan secara tidak langsung dengan Megan (Haley Bennet) dan Anna (Rebecca Ferguson), yang dilihatnya lewat jendela kereta. Kehidupan Megan yang secara kasat mata tampak sempurna dimata Rachel,punya rumah bagus dan suami mapan yang tampan dan sangat mencintainya, membuat Rachel iri dan berangan memiliki kehidupan seperti yang dimiliki Megan. Sementara hanya berjarak beberapa rumah,tampaklah rumah yang dulu Rachel huni,yang saat ini ditempati oleh mantan suami beserta istri barunya,Anna (Rebecca Ferguson).Setiap hari pemandangan itulah yang dicermati oleh Rachel.
Sementara Megan (Haley Bennet) sosok cantik yang membuat Rachel iri dengan hidupnya,ternyata tidaklah menikmati hidup sesempurna pandangan orang lain. Dia punya masa lalu,berbuat kesalahan yang terus menghantuinya dan membuatnya merasa tertekan hingga harus berkonsultasi ke psikolog secara intens.Memiliki suami tampan,Scott (Luke Evans) yang begitu menginginkan mereka segera punya bayi,Megan mendapat perhatian yang besar dari Scott. Saya sempat berpikir,Megan adalah sosok wanita yang agak nakal. Mengingat dia punya segala sesuatu yang diinginkan perempuan pada awalnya. Dia cantik,dan punya tubuh yang seksi. Si cantik ini pada akhirnya tewas,dan dimulailah teka-teki siapa yang membunuhnya. Yang membuat penonton akan sibuk menerka. Saya ga akan spoiler ya,pemirsahh...tonton aja sendiri,hehe.
Lalu ada Anna (Rebecca Ferguson),wanita perusak rumah tangga Rachel. Yang berselingkuh dan membuat Rachel harus kehilangan Tom.Buat saya, Anna adalah sosok ibu rumah tangga sejati yang juga saya harap bisa seperti dia.Ngareppp..Dia cantik,sangat memuja bayinya,dan bisa terlihat begitu enak untuk dicium setiap suaminya pulang kerja. Kok bisa ya? Hehe..Coba kita,pulang kerja udah kucel dan capek berat,boro-boro enak buat dicium..pasangan nyolek aja kayanya males >_< Tapi,sosok Anna ini juga mungkin tepat dikatakan kena karma. Dia merebut suami orang,dan pada akhirnya dia juga diselingkuhi oleh Tom (Justin Theroux).
Film ini lumayan kok untuk dinikmati kita,para perempuan yang butuh inspirasi. Bahwa hidup ga cuma berisi hal-hal manis aja. Dan apa yang kita lihat pada diri orang lain,belum tentu kehidupan sebenarnya yang dia inginkan. Cussss,nonton yuksss... (Masih tayang ga ya? coba cek aja dulu ya ,girls..)
Komentar
Posting Komentar