Hidup dan Gengsi
Happy new year 2017 !!!!...
Buat semuanya,semoga tahun ini kita dapat bertindak lebih bijaksana dan berusaha yang terbaik untuk diri sendiri dan orang-orang yang kita kasihi..
Ini bukan bermaksud mengajari ya..kita coba open minded dan legowo aja sebagai manusia. Karena pelajaran tentang hidup yang sesungguhnya tidak akan kita dapat dari bangku sekolah,tetapi dari perjalanan hidup sehari-harinya. Seandainya pelajaran hidup diajari di sekolah,saya bakalan ga lulus-lulus yang ada,wkwkwkss..
Kenapa saya tulis tentang ini? Kemarin,ketika saya dan pasangan mengisi waktu libur tahun baru dengan sekedar jalan-jalan dan makan di salah satu mall dekat rumah,ada banyak hal yang saya lihat dan ingin komentari. Berhubung bukan tipe perempuan nyinyir yang suka gosip ga jelas sama perempuan lain-halahhhhh- saya lebih suka membahasnya dengan pasangan saya ataupun menuliskannya di blog. Jadi,ketika kami makan disalah satu counter fast food,saya dan pasangan biasanya lebih memilih duduk di smoking area karena doi suka merokok sehabis makan,dan buat saya ga masalah karena badan yang cuma selembar ini suka ga kuat kalau kelamaan kena ac >_<. Sambil makan dan ngobrol-ngobrol,ada saja kejadian lucu yang tidak sengaja tertangkap pandangan saya. Mulai dari mbak-mbak cantik yang dengan heboh tergesa ke arah meja pesanan,saking buru-burunya maksa banget dorong pintu yang jelas-jelas ada tulisannya sedang rusak,setelah beberapa saat baru sadar.Hadeuhh...fokus mbak cantiekkss. Lalu,datang segerombolan abegeh yang ngobrol dengan serunya,dan berkomentar "Yah..ga ada tempat duduk di dalem ya? Di luar sini mah panas."Dalam pikiran saya,"Busettt! Ga salah?"Itu angin bertiup cukup kencang lho,pemirsahh..Saya aja sampe takut pulang dari situ kerokan karena masuk angin.Tapi,ya gitu lah..
Ada aja orang yang di luar sana lebih ingin terlihat tampil keren,tapi sikapnya masih jauh dari keren. Nongkrong maunya di tempat mahal,tapi pesannya paling teh..atau bahkan makanan yang paling murah.Yang penting dapet wifi gratis,dan bisa update foto bagus di instagram.Buat saya ga masalah,klo kita sudah bisa nongkrong pakai duit hasil sendiri. Tapi,klo masih dibiayai orang tua,please....kira-kira deh.
Sejak bisa cari uang sendiri,saya pribadi jadi merasakan betapa lelahnya orang tua saya cari nafkah. Makanya,saya selalu bilang pada anak saya "Nak,inilah yang bisa saya beri dari uang saya. Jika ada rejeki lebih,kita baru beli yang lebih bagus ya.."Kenapa? agar anak saya mengerti,bahwa orangtuany cari uang tidak main-main,ada jerih lelah yang harus dirasa setiap harinya. Agar anak saya mengerti,bahwa apa yang dia dapat bukan turun dari langit begitu saja. Bahwa hidup tidak semata untuk menuruti gengsi semata.
Buat semuanya,semoga tahun ini kita dapat bertindak lebih bijaksana dan berusaha yang terbaik untuk diri sendiri dan orang-orang yang kita kasihi..
Ini bukan bermaksud mengajari ya..kita coba open minded dan legowo aja sebagai manusia. Karena pelajaran tentang hidup yang sesungguhnya tidak akan kita dapat dari bangku sekolah,tetapi dari perjalanan hidup sehari-harinya. Seandainya pelajaran hidup diajari di sekolah,saya bakalan ga lulus-lulus yang ada,wkwkwkss..
Kenapa saya tulis tentang ini? Kemarin,ketika saya dan pasangan mengisi waktu libur tahun baru dengan sekedar jalan-jalan dan makan di salah satu mall dekat rumah,ada banyak hal yang saya lihat dan ingin komentari. Berhubung bukan tipe perempuan nyinyir yang suka gosip ga jelas sama perempuan lain-halahhhhh- saya lebih suka membahasnya dengan pasangan saya ataupun menuliskannya di blog. Jadi,ketika kami makan disalah satu counter fast food,saya dan pasangan biasanya lebih memilih duduk di smoking area karena doi suka merokok sehabis makan,dan buat saya ga masalah karena badan yang cuma selembar ini suka ga kuat kalau kelamaan kena ac >_<. Sambil makan dan ngobrol-ngobrol,ada saja kejadian lucu yang tidak sengaja tertangkap pandangan saya. Mulai dari mbak-mbak cantik yang dengan heboh tergesa ke arah meja pesanan,saking buru-burunya maksa banget dorong pintu yang jelas-jelas ada tulisannya sedang rusak,setelah beberapa saat baru sadar.Hadeuhh...fokus mbak cantiekkss. Lalu,datang segerombolan abegeh yang ngobrol dengan serunya,dan berkomentar "Yah..ga ada tempat duduk di dalem ya? Di luar sini mah panas."Dalam pikiran saya,"Busettt! Ga salah?"Itu angin bertiup cukup kencang lho,pemirsahh..Saya aja sampe takut pulang dari situ kerokan karena masuk angin.Tapi,ya gitu lah..
Ada aja orang yang di luar sana lebih ingin terlihat tampil keren,tapi sikapnya masih jauh dari keren. Nongkrong maunya di tempat mahal,tapi pesannya paling teh..atau bahkan makanan yang paling murah.Yang penting dapet wifi gratis,dan bisa update foto bagus di instagram.Buat saya ga masalah,klo kita sudah bisa nongkrong pakai duit hasil sendiri. Tapi,klo masih dibiayai orang tua,please....kira-kira deh.
Sejak bisa cari uang sendiri,saya pribadi jadi merasakan betapa lelahnya orang tua saya cari nafkah. Makanya,saya selalu bilang pada anak saya "Nak,inilah yang bisa saya beri dari uang saya. Jika ada rejeki lebih,kita baru beli yang lebih bagus ya.."Kenapa? agar anak saya mengerti,bahwa orangtuany cari uang tidak main-main,ada jerih lelah yang harus dirasa setiap harinya. Agar anak saya mengerti,bahwa apa yang dia dapat bukan turun dari langit begitu saja. Bahwa hidup tidak semata untuk menuruti gengsi semata.
Komentar
Posting Komentar