Jangan Sembarangan Berbagi

Mereka yang hidupnya beneran bahagia,tidak mencari pengakuan dari orang lain. Baik berupa like dipostingan media sosial,share picture di berbagai update perpesanan,atau sekedar pamer langsung via omongan.
Sedikit banyak saya percaya dengan doktrin itu. Meski di sisi lain,ada pembenaran bahwa mereka yang sering share segala sesuatu tentang hidupnya hanya sekedar ingin berbagi aja. Masalahnya,setelah ditelaah lebih lanjut,ternyata ditemukan bahwa bahkan dibalik alasan sekedar ingin berbagi saja pun,ada motif narsisme terselubung*tsaahhh*
Memang sih,bohong aja jika kita share sesuatu tanpa maksud apa pun di baliknya.. Kayaknya hampir ga mungkin. Trus tujuan saya sharing diblog ini apa? Ini tempat saya cerita segala macem. Mulai dari hal remeh-temeh sampai yang agak berat dan menguras kantong macem review ala-ala blogger kondang-padahal kagak- >_<
Blog ini jadi ajang saya refleksi diri dan mengurangi pembicaraan ga penting dengan orang-orang tanpa label dalam hidup saya.Melabeli seseorang memang mudah,dengan dasar kita suka atau ga pada seseorang. Masalahnya,semakin ke sini saya belajar,ternyata banyak orang dalam hidup saya yang ga bisa sembarangan saya beri label karena tidak atau belum jelas kedudukannya sebagai apa di hidup saya.Example,mereka yang satu sekolah sama saya,mereka yang satu kantor sama saya.
Dengan label apa saya menyebut dua golongan di atas?Teman? Saya ga merasa berteman dengan mereka. Interaksi saya dengan mereka hanya sebatas bertemu saat jam tertentu,bertegur sapa seadanya jika ada keperluan. Sedang buat saya,teman tidak seperti itu.
Saya tidak ingin membagi hal-hal tentang hidup saya dengan mereka.
Teman,berbagi tidak lewat media sosial. Mereka adalah yang jarang saya temui,tapi ketika berjumpa seolah kami tidak pernah berpisah sebelumnya.
Berbagi atau sharing segala kisah tentang hidup kita tidak bisa sembarangan. Bukankah sudah banyak contoh,kejahatan yang terjadi akibat posting secara tidak bijak?
Hal-hal pribadi seperti posisi tepatnya kamu di mana,dan detail tentang anak-anak,sebaiknya tidak diposting. Klo pun kamu mau berbagi karena kebutuhan mereview sesuatu,sebaiknya tidak secara real time jika dalam posisi kamu sedang sendirian. Itu bisa rawan tindak kejahatan. Sedang data tentang anak-anak atau pasangan sebaiknya tidak dipublikasikan. Percaya ga percaya,dua data itu rentan terhadap serangan pedofil dan pelakor*iyuuhh*



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Online Shop Branded 9to9: Niatnya Cari Yang Mudah

Review Film Nymphomaniac

Ngabisin Duit Buat Es Krim Haagen Dazs *Review*