Anda Tidak Sempurna

Saya benci mereka yang bicara seenaknya, menghakimi orang padahal tidak tahu pasti persoalannya.
Bicara seolah dia mengalami dan merasakannya.
Hei,empati itu baik dan memang perlu..tapi buat saya itu bukan empati namanya.
Itu munafik.
Bicara tentang perceraian,seolah anda tahu..emang beneran tahu rasanya?
Emang situ pernah bercerai?
Klo ga tahu,jangan sok tahu,sis..nanti klo merasakan,nangis darah kamu.
Sory,bukan menyumpahi..
Jangan bicara seolah anda sempurna,tak pernah salah.
Anda pikir,mereka yang bercerai pernah memikirkan tentang perceraian ketika mereka menikah dulu?! Anda pikir,mereka yang bercerai tidak memikirkan tentang perasaan anak-anak mereka?!
Mereka mikir,sis..bahkan mungkin melebihi kemampuan otak situ untuk mikir.
Ga usah komentar seolah situ orang suci. Seolah kehidupan pernikahan anda sempurna sekali. Sementara yang anda perlihatkan seolah anda adalah wanita hebat yang sempurna yang seharusnya disyukuri keberadaaannya oleh sang suami,tapi kata-kata anda menempatkan diri sebagai seorang martir. Tidak ada wanita hebat yang sebegitu butuhnya sanjungan seperti yang saya temukan pada anda.
Nowp..saya tahu anda tidak sempurna.
Dan saya sangat tahu,bahwa saya pun jauh dari itu.
Tidak ada wanita yang menginginkan perceraian begitu saja terjadi dalam hidupnya. Ada alasan yang mungkin seumur hidup dan dengan kosa kata setebal kamus pun tidak akan bisa anda pahami dengan standar otak anda yang terbatas dengan gosip dan keinginan untuk disanjung.
Jangan bicara tentang rasa sakit,sedang anda tidak tahu sama sekali tentang itu.
Kenapa saya begitu marah?
Karena saya tahu semua yang ada katakan adalah upaya anda untuk tampak lebih baik. Anda begitu haus akan sanjungan,sampai memperlihatkan banyak hal hanya untuk pujian.
Saya tidak ingin menikah hanya karena takut sendirian
Hanya karena tidak ingin menua seorang diri
Hanya karena merasa lelah mencari nafkah sendirian
Hanya karena ingin punya anak
Hanya karena ingin dibelikan segala macam materi
Hanya karena ingin terlihat laku
Hanya karena ingin dianggap WOW atau pun
Saya hanya akan menikah,dengan seseorang yang saya rasa dengan dirinya saya akan nyaman menua bersama
Yang semua tentang saya dan dia bisa saya toleransi
Yang akan memijat saya dengan cintanya karena tahu bahwa dibalik sosok tegar dan keras kepala ini,saya adalah seorang yang rapuh
Yang akan memeluk saya dan bisa memaafkan semua sikap menjengkelkan yang saya punya
Yang tidak menjadikan saya hanya sekedar wadah untuk melahirkan anak-anaknya
Yang bisa menerima,bahwa terkadang saya menjauh dari anak saya bukan karena tidak mencintainya. Tapi karena saya pun butuh ruang untuk sendiri agar tetap utuh secara mental untuk berlaku selayaknya seorang ibu.
"Dulu kan bayar sendiri,jadi jajannya pilih yang murah aja.."
Sekarang punya pacar,yang anak tunggal,dan masih numpang hidup sama orang tua,bahkan jajan pun masih disubsidi. Jadi jajannya udah ga takut lagi untuk beli yang mahal,karena ada yang bayarin? Ga malu,nyari duit belum bisa udah pacaran? Ga malu,jajanin anak orang pakai uang orang tua?
Kerja dulu tong,baru pikirin pacaran..
Saya tidak butuh pasangan yang selalu memberi nasihat bijak untuk setiap keluh kesah saya
Yang selalu menjelaskan bahwa keadaan akan jadi baik
Saya ingin pasangan yang bisa menemani saya saat saya sedang ingin mencaci dunia
Ahhh..curhat saya panjang kali ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Online Shop Branded 9to9: Niatnya Cari Yang Mudah

Review Film Nymphomaniac

Ngabisin Duit Buat Es Krim Haagen Dazs *Review*