Tentang Kita

Ketika kamu mati-matian berusaha bertahan,berharap semua badai akan berlalu dan hubungan kalian akan tetap baik-baik saja..nyatanya,ada hati yang terluka dan tersiksa ingin mengakhiri. Karena mengetahui,hari tanpamu begitu menyakitkan,sedang bertahan di sisimu lebih menggores perih.
Aku tahu,aku meminta terlalu banyak darimu. Sedang dariku,pemberian tidaklah sebanding untuk diperhitungkan. Aku juga tahu,jika kamu ingin mendebatnya,bahwa hubungan tidaklah semata bicara tentang timbal balik saja. Tapi,selayaknya manusia,munafik jika kamu katakan kamu tidak ingin mendapatkan minimal setara dengan apa yang telah kamu upayakan.Aku tidak senaif itu,Sayang..
Aku tahu,kamu ingin hubungan ini bertahan dan lebih dari sekedar yang ada saat ini. Tapi,aku yakin kamu lebih tahu,yang akan kamu lewati jauh lebih berat dari apa yang kamu bayangkan.
Apa kamu tidak menginginkan,sosok gadis yang bisa kamu gandeng tanpa masalah? Yang hidupnya tidak terlalu rumit untuk kamu campuri? Yang keluarganya normal-normal saja seperti keluarga mantanmu terdahulu?
Denganku,tidak akan kamu dapati semua itu..Bersamaku,hanya akan menambah beban dalam hidupmu.
Aku lelah terus memikirkan bagaimana caranya bertahan bersamamu..aku lelah terus merasa,bahwa sepantasnya kamu mendapat yang lebih baik dari aku. Bertahan itu tidak mudah,tapi berusaha pergi pun sama sulitnya..
Aku terus diingatkan tentangmu dalam segala ruang gerak keseharianku. Kamu ada dalam dunia kerjaku,kamu ada di ruang pribadiku. Bagaimana caraku bertahan menghadapimu selepas kisah kita berakhir?
Raut seperti apa yang harus kupasang,ketika bertemu denganmu di kantor? Apa yang harus aku katakan ketika undangan pernikahanmu datang ke ruanganku? Semua itu membebani pikiranku.
kamu,adalah racun paling manis yang pernah aku nikmati secara perlahan,tapi cukup untuk membunuh seluruh sisa warasku kemudian.
Kamu,adalah keinginan terbesarku yang tidak dikabulkan Tuhan untuk terjadi..