Ke Ancol Pas Lebaran
Libur panjang lebaran pada ke mana,girls?
Berhubung saya ga merayakan,sementara pasangan saya iya,jadilah saya menikmati liburan dengan sering ditinggal-tinggal di rumah...>___<
Sebagai pasangan yang-sok-pengertian,saya maklum aja. Mau gimana lagi? Doi kan harus kumpul bareng keluarga besarnya. So,di awal-awal libur,saya lebih banyak di rumah dan nonton drakor gila-gilaan serta tidur menjelang dini hari. Plus bangun siang bolong,hehe..
Nah,dua hari setelah lebaran barulah doi nongol ke rumah saya. Dia tanya, "Kita mau jalan-jalan kemana,neng?"
" Dangdutan yuk,bang.."
Upss,ga deng..doi nawarin main ke mall,dan saya bilang saya lagi bosan ke mall. Alisan,padahal emang lagi bokek.Secara,kantor saya menerapkan sistem pembagian tunjangan hari raya berdasarkan agama,dan itu berarti yang dapat THR cuma doi aja. Sementara saya dapatnya nanti pas Desember,natal.
Saya jawab setengah hati,saya mau ke ancol. Soalnya ya nih,girls..pacaran udah tujuh tahun,tapi saya belum pernah dibawa ke Ancol sama doi!! Ya awoohh..
Bukannya saya belum pernah ke Ancol,sih..tapi saya maunya pergi sama dia.*kedip-kedip manjah* Dan bukan pula mau ke Dufannya,karena saya males banget disuruh ngantri lamaaaa cuma buat naik wahana yang ga sampai 5 menit. Errgghh,nowp. Saya bosan sama Dufan.
Saya justru pengen ke Ancol,karena saya pengen ke pantai dan dermaganya. Saya suka pantai. Mungkin,karena saya sempat tinggal di Anyer selama beberapa tahun waktu kecil dulu.
Akhirnya,doi oke juga. Cuss lah kita ke Ancol tanpa babibu. Yeaayy..
Kita berangkat selesai magrib,dan sempat muter-muter plus nyasar juga,karena saya dan doi ga hapal rute. Biasanya naik mobil tinggal duduk manis dan sampai,sekarang naik motor,otomatis jalurnya beda. Untungnya,karena lagi lebaran,sebagian penduduk Jakarta pada mudik,jadi saya dan doi ga senewen kena macet.Sempat mampir ke pintu masuk PRJ,saya yang mulai hopeless gegara nyasar mulai goyah,pengen cubit doi dan minta ke PRJ aja. Untungnya,saya menahan diri..dan dia juga ga marah-marah,kita lanjut cari rutenya.
Nah,karena libur lebaran otomatis pengunjung Ancol meluber,dan pintu masuk pun diakali oleh pengelola Ancol. Jadilah kami muter-muter cuma buat nyari pintu masuknya doang..yang ternyata dioper ke dekat pantai carnaval yang paling ujung. Cuma itu satu-satunya pintu masuk yang beroperasi selama 24 jam. Dua pintu lainnya dibatasi jamnya.
Penderitaan belum selesai sodara..jujur,saya tuh udah lupa letak pantai carnaval di mana,dari pantai ancol yang biasanya saya datangi. Yang ternyata paling ujung. Sebenarnya dihari biasa ga akan jadi masalah,tapi karena lagi moment lebaran,maka seluruh kendaraan pengunjung diharuskan parkir disitu. Mulai panik,dong..busett,dilihat dari peta yang dibagikan oleh petugas pas di pintu masuk tadi,jalan kaki ke pantai yang saya mau itu lumayan,lho..
Tapiiiiii...ternyata kekuatiran saya ga beralasan,pengelola Ancol sudah melakukan antisipasi untuk hal tersebut. Dari parkiran pantai carnaval,pengunjung disediakan mobil wara-wiri yang akan mengangkut kami ke tempat tujuan secara gratis. Bus nya bagus,lho..Blue Bird besar yang khusus untuk pariwisata. Dengan fasilitas yang oke banget. Bahkan segerombolan ibu-ibu sampai ikut bolak-balik muterin Ancol dengan bus tersebut karena kecapekan jalan dan males turun..^__^
Saya dan pasangan pun sampai di Beachpool dan berjalan-jalan disepanjang dermaganya yang ramai dengan pasangan dan keluarga dengan anak-anaknya. Saat itu sudah sekitar jam setengah sepuluh malam,tapi masih padat pengunjung yang berjalan-jalan dan berenang. Kami mampir sebentar di Le Bridge,cafe di atas air yang terletak di tengah dermaga untuk minum kopi. Gaya banget dah..Cuma minum doang berdua habis seratus ribu kurang seratus perak..>__<
Satu jam kemudian,kami kembali menyusuri tepi pantai dan bermain air.Karena saya ga bawa baju ganti,jadi ga bisa berenang. Cuma di pinggir aja,dengan naikin celana jeans saya sebetis. Kayak gitu aja saya udah bahagia..sederhana banget ya bahagia versi saya.
Yukk,main-main ke Ancol lagi..
Berhubung saya ga merayakan,sementara pasangan saya iya,jadilah saya menikmati liburan dengan sering ditinggal-tinggal di rumah...>___<
Sebagai pasangan yang-sok-pengertian,saya maklum aja. Mau gimana lagi? Doi kan harus kumpul bareng keluarga besarnya. So,di awal-awal libur,saya lebih banyak di rumah dan nonton drakor gila-gilaan serta tidur menjelang dini hari. Plus bangun siang bolong,hehe..
Nah,dua hari setelah lebaran barulah doi nongol ke rumah saya. Dia tanya, "Kita mau jalan-jalan kemana,neng?"
" Dangdutan yuk,bang.."
Upss,ga deng..doi nawarin main ke mall,dan saya bilang saya lagi bosan ke mall. Alisan,padahal emang lagi bokek.Secara,kantor saya menerapkan sistem pembagian tunjangan hari raya berdasarkan agama,dan itu berarti yang dapat THR cuma doi aja. Sementara saya dapatnya nanti pas Desember,natal.
Saya jawab setengah hati,saya mau ke ancol. Soalnya ya nih,girls..pacaran udah tujuh tahun,tapi saya belum pernah dibawa ke Ancol sama doi!! Ya awoohh..
Bukannya saya belum pernah ke Ancol,sih..tapi saya maunya pergi sama dia.*kedip-kedip manjah* Dan bukan pula mau ke Dufannya,karena saya males banget disuruh ngantri lamaaaa cuma buat naik wahana yang ga sampai 5 menit. Errgghh,nowp. Saya bosan sama Dufan.
Saya justru pengen ke Ancol,karena saya pengen ke pantai dan dermaganya. Saya suka pantai. Mungkin,karena saya sempat tinggal di Anyer selama beberapa tahun waktu kecil dulu.
Akhirnya,doi oke juga. Cuss lah kita ke Ancol tanpa babibu. Yeaayy..
Kita berangkat selesai magrib,dan sempat muter-muter plus nyasar juga,karena saya dan doi ga hapal rute. Biasanya naik mobil tinggal duduk manis dan sampai,sekarang naik motor,otomatis jalurnya beda. Untungnya,karena lagi lebaran,sebagian penduduk Jakarta pada mudik,jadi saya dan doi ga senewen kena macet.Sempat mampir ke pintu masuk PRJ,saya yang mulai hopeless gegara nyasar mulai goyah,pengen cubit doi dan minta ke PRJ aja. Untungnya,saya menahan diri..dan dia juga ga marah-marah,kita lanjut cari rutenya.
Nah,karena libur lebaran otomatis pengunjung Ancol meluber,dan pintu masuk pun diakali oleh pengelola Ancol. Jadilah kami muter-muter cuma buat nyari pintu masuknya doang..yang ternyata dioper ke dekat pantai carnaval yang paling ujung. Cuma itu satu-satunya pintu masuk yang beroperasi selama 24 jam. Dua pintu lainnya dibatasi jamnya.
Penderitaan belum selesai sodara..jujur,saya tuh udah lupa letak pantai carnaval di mana,dari pantai ancol yang biasanya saya datangi. Yang ternyata paling ujung. Sebenarnya dihari biasa ga akan jadi masalah,tapi karena lagi moment lebaran,maka seluruh kendaraan pengunjung diharuskan parkir disitu. Mulai panik,dong..busett,dilihat dari peta yang dibagikan oleh petugas pas di pintu masuk tadi,jalan kaki ke pantai yang saya mau itu lumayan,lho..
Tapiiiiii...ternyata kekuatiran saya ga beralasan,pengelola Ancol sudah melakukan antisipasi untuk hal tersebut. Dari parkiran pantai carnaval,pengunjung disediakan mobil wara-wiri yang akan mengangkut kami ke tempat tujuan secara gratis. Bus nya bagus,lho..Blue Bird besar yang khusus untuk pariwisata. Dengan fasilitas yang oke banget. Bahkan segerombolan ibu-ibu sampai ikut bolak-balik muterin Ancol dengan bus tersebut karena kecapekan jalan dan males turun..^__^
Saya dan pasangan pun sampai di Beachpool dan berjalan-jalan disepanjang dermaganya yang ramai dengan pasangan dan keluarga dengan anak-anaknya. Saat itu sudah sekitar jam setengah sepuluh malam,tapi masih padat pengunjung yang berjalan-jalan dan berenang. Kami mampir sebentar di Le Bridge,cafe di atas air yang terletak di tengah dermaga untuk minum kopi. Gaya banget dah..Cuma minum doang berdua habis seratus ribu kurang seratus perak..>__<
Satu jam kemudian,kami kembali menyusuri tepi pantai dan bermain air.Karena saya ga bawa baju ganti,jadi ga bisa berenang. Cuma di pinggir aja,dengan naikin celana jeans saya sebetis. Kayak gitu aja saya udah bahagia..sederhana banget ya bahagia versi saya.
Yukk,main-main ke Ancol lagi..
Komentar
Posting Komentar