Review Film Fast and Furious 8 (Dari segi ceweq)

Para pecinta fast furious,mana suaranyaaaaa???
Sebagai cewe,yang kata temen saya cewe banget padahal mah kaga..>_< Awalnya saya sama sekali ga suka dengan film ini. Buat saya ngelihat orang kebut-kebutan tuh ga banget,deh..mau disirkuit kek,sama aja saya ga suka. Tapi berhubung pasangan saya suka,akhirnya terprovokasilah saya untuk mulai nonton bareng doi.
Nah,seri ke delapan dari film ini baru aja tayang di Indonesia sekitar 2 pekan lalu,dan langsung dibanjiri penonton yang memang udah nunggu lama untuk melihat lagi aksi kebut-kebutan ala negeri ajaib, Why? Karena di Indonesia ga mungkin ada kejadian ngebut kaya gitu trus selamet..hehehe. Jadi membludaklah animo pecinta film ini begitu resmi diumumkan tayang di bioskop-bioskop. Sory,saya ga moto klo di bisokop..malu,kaya abegeh#eaaa
Comot dari Google.

Yang berharap akan lihat Bryan O'Connor sia-siap kecewa ya..karena doi sama sekali ga nongol di sini. Ya iyalah,secara dalam kenyataannya doi sudah berpulang ke YME. Meski nongol di sesi ketujuh lalu,dan dibantu juga oleh kehebatan alat-alat perfilman masa kini,tapi sesi tujuh kemarin memang -sepertinya-ditujukan sebagai perpisahan bagi sosok O'Connor sendiri. Jadi,sesion kedelapan ini murni hanya menampilkan sosok keluarga besar Fast Furious sepeninggal O'connor. Seperti Dominic Toretto (Vin Diesel),Letty (Michelle Rodrigues),Roman (Tyrese Gibson),Tej (Ludacris),dan si hacker cantik yang nongol di session tujuh,Megan Ramsey (Nathalie Emmanuel).
Cerita dibuka kisah bulan madu Dom dengan Letty yang akhirnya bisa mengingat kembali sosok Dom sebagai suaminya,di Kuba. Masih standarlah,kebut-kebutan kecil ala Dom untuk menyelamatkan muka salah satu saudaranya. Dan melihat hubungan Dom-Letty buat saya tuh nyess banget deh..mereka cucok.Berjalan cepat,Dom bertemu dengan sosok perempuan cantik yang tampak sibuk mengoprek mobilnya di tepi jalan,Chiper (Charlize Theron). Niat baik,Dom menawarkan bantuan,yang akhirnya malah berujung dengan sesuatu yang ga pernah disangka oleh Dom. Tawaran kerja sama yang tidak bisa ditolak. Psstt,pesan moral buat para cowoq..makanya jangan ganjen negor negor cewe di pinggir jalan. Niat bantuin,malah bisa jadi runyam urusan.^_^Lanjutttt
Pertemuan Dom dengan Chiper,membuatnya mengkhianati keluarganya. Dia mencelakai Hobs (Dwayne Jhonson) yang meminta bantuannya,dan malah membantu Chiper yang ternyata adalah hacker canggih yang levelnya mungkin lebih ajib dari Ramsey. Dom pun diburu oleh aparat negara dan tim nya sendiri,karena dianggap sebagai pengkhianat. Sementara Hobs,yang dianggap lalai melaksanakan tugas pun dipenjarakan karena ulah Dom. Dipenjara,Hobs bertemu dengan musuh bebuyutan. Who? Hampir seluruh penghuni,sepertinya.. Yang spesial adalah,dia bertemu Deckard Shaw (Jason Statham). Musuh utama dari sesion tujuh.Yang kali ini malah ikut serta dalam tim keluarga Dom,untuk menuntaskan misi negara.
Saat seluruh anggota keluarga mulai meragukan Dom, Letty masih yakin dan membela Dom di depan tim mereka.
Jika kita bertanya-tanya setelah melihat trailer film ini sebelumnya,kenapa Dominic Toretto yang sangat mencintai tim dan keluarganya bisa berbalik jadi penjahat? Tenanggg..kita ga bakal dibuat kepo lama-lama,karena dipertengahan film kita sudah dikasih jawaban. Alasan Dom memilih bekerja bagi Chiper,ternyata karena anak biologis Dom disandera,guyss.Pesan moral no.2 buat para cowoq,makanya jangan suka buang benih sembarangan,ya...peace.Ga mau kan,tiba-tiba ada yang nongol dan ngaku anakmu??Buakakakk
Dan seperti biasa,adegan paling ditunggu dari fim ini pastilah adegan ngebutnya dan pengrusakan mobil-mobil mahal dan bagus. Mulai dari ditabrak,diledakan,sampai diterjunkan dari parkiran atas gedung tinggi. Kalian bakalan nangis lihatnya..sayang amatttttt itu mobil!! Secara saya ini cewe ya,jangan berharap review kali ini profesional.Hehe..
Film ini bagus menurut saya,dan pesan moral dari setiap sesion yang selalu disebut oleh Dom bahwa keluarga adalah segalanya,tetap dipakai di sesion ini. Lalu Letty yang selalu percaya,bahwa meski Dom mengkhianati tim,dia mencintainya.Pada akhirnya,Dom berhasil menyelamatkan anaknya dengan bantuan tim sekaligus keluarganya. Dan berhasil membawa si anak pulang. Dom memperkenalkan anaknya dengan nama Bryan. Saya rasa itu sebagai memoar buat Paul Walker a.k.a Bryan O'Connor.
Cuss sana nonton sendiri ya,biar puas...saya sengaja biar kalian kepo dan langsung nonton dengan buat review singkat ini. Peace
Cheers 

Update per 27 April 2017:
Habis nonton F8 untuk kedua kalinya,nih...dan ada kejadian lucu pas nonton di XXI Tangcity. Menjelang akhir cerita,kira-kira sekitar 15 menit lagi,tiba-tiba aja suaranya hilang dan layarnya gelap! Jiahhh...bayangin tuh,ini lagi nonton bioskop lho>_< Jadi kaya nonton film bajakan yaaaa..hehe
Setelah nunggu selama kurleb 10-15 menit,baru deh bisa nonton sampai ending. Meski saya harus pulang setengah dua belas malam,gpp deh demi si Ndutz yang belum nonton film ini.Oh ya,nonton film ini jangan meleng ya,karena kamu bakalan missed bagian-bagian kecil yang sebenarnya jadi kunci untuk mengiring cerita. Masa? Yepp,karena pasangan saya aja masih nanya ke saya "kok,begini?","itu kenapa?", karena klo kita ga fokus detailnya bakalan lewat begitu aja. Cerita di session ini berhubungan dengan dua session terakhir,di mana dua pemeran antagonis di film sebelumnya (Shaws bersaudara),malah turut serta jadi tokoh penting di sini. Dan slogan bahwa keluarga adalah segalanya yang dicetuskan secara konsisten,terbukti tetap diprioritaskan. Satu lagi nih,menurut saya film ini jago banget manfaatin trik psikologis yang mengecoh para penontonnya. Contohnya,inget ga adegan ketika Owen Shaw terhempas keluar dari pesawat diakhir session keenam? Saya otomatis berpikir Owen mati,kalian pasti sama dengan saya kan? Dan,Owen ternyata muncul lagi di session ini. WOW!! Atau saya aja yang terlalu naif secara saya perempuan? hehe..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Online Shop Branded 9to9: Niatnya Cari Yang Mudah

Review Film Nymphomaniac

Ngabisin Duit Buat Es Krim Haagen Dazs *Review*