Makna Di Balik Kata "Terserah" Para Perempuan (Versi Saya)

Ladies,merasa ga aneh dong dengan kata sakti sejuta umat ini??
Hampir setiap hari,disetiap suasana apa pun pasti ada aja yang melontarkan kata ini..entah karena beneran ga tahu mau jawab apa,atau pun males aja mengungkapkan maunya apa
Dan saya termasuk kriteria kedua..males mengungkapkan maunya apa.
Buat para cowok,terserah tuh semacam kata yang bikin serba salah. Diberi alternatif lain,belum tentu pasangannya mau..diminta ikut aja kemauan akhir si cowok,malah dibilang ga peka.#eeaa
Bingung,kan??
Nah,kali ini saya mau bahas makna terserah versi saya sebagai perempuan. Yang biasanya saya gunakan ketika diajak makan oleh pasangan saya,maupun ketika saya capek meladeni ambekannya doi yang ga jelas (?)
Cowok,seringnya bete ketika pasangan menjawab pertanyaannya dengan kata 'Terserah". Tapi,mereka juga kadang ga peka,bahwa ditanya mulu soal tempat makan dan jenis makanan pun termasuk membosankan bagi para perempuan. Masa iya,setiap mau keluar makan ditanya begitu mulu,sih? Apa kalian para cowok ga punya inisiatif,ketika mengajak kami keluar,sudah punya rencana sendiri akan bawa kemana nih anak orang? Sesekali menyamakan keinginan dengan pertanyaan memang baik,tapi kalo setiap kali,jadinya malah bikin bete.
Saya pribadi sering juga jawab terserah..tapi jawaban itu punya dasar yang jelas. Saya ga asal jawab terserah begitu aja tanpa alasan. Saya memang bukan tipe perempuan jago masak,klo cuma sekedar masak air,indomie dan beberapa jenis masakan sederhana aja sih saya masih bisa >_< Dan,saya juga termasuk perempuan yang ga demen-demen amat di dapur,hehe..So,saya dan pasangan biasanya makan di luar ketika ketemu selepas pulang kerja. Jangan bilang saya boros,saya tauuuuu ^O^
Tapi,ya gitu..males aja klo masak dulu setelah pulang kerja cuma untuk makan berdua. Dan saya juga ketemu doi kan ga tiap hari..Nah,alhasil hampir setiap ketemu doi pasti nanya,"kita mau makan di mana?"
Dulu,ketika awal-awal deket memang kami berdua masih suka mikir-mikir panjang dulu klo timbul pertanyaan klise kayak gitu..sekarang mah udah ga tuh. Dia klo udah denger saya bilang terserah,biasanya ga ambil pusing. Langsung cuss jalan dan pilih tempat makan yang dia mau.Karena saya juga ga rewel soal makanan dan lokasinya. Dan dia udah paham kok kenapa saya sering jawab terserah..
Apa alasan saya? Saya menggunakan kata itu, karena saya ga mau terlihat sebagai perempuan ga tau diri aja buat pasangan saya.Maksudnya? Pasangan saya ini adalah tipe pekerja keras,dan sebelum bersama saya doi tuh ga biasa makan di tempat-tempat aneh a.k.a cafe,resto,atau gerai fasfood lainnya. Kecuali saat dia terpaksa sedang ada jamuan makan dengan kliennya. Dia lebih suka makanan rumah. Dan tumbuh dari keluarga yang sangat mengerti bahwa mencari uang itu perlu kerja keras,makanya doi sangat mengatur keuangannya. Sementara saya,meski ga rewel soal makanan,saya adalah tipe penyuka makanan enak dan unik. Dan tidak ragu suka memanjakan diri dengan nongkrong di tempat makan yang lumayan menguras kantong. Buat saya,itu semacam treat untuk menghargai diri saya sendiri,bukan bentuk pemborosan..#bela diri ceritanya..Kebayang dong,klo dua sikap ini bertolak belakang? Makanya,saya berusaha menjembatani hal itu dengan bersikap seperti itu.
Pasangan saya pernah bertanya soal itu,dan jawaban dari saya memang awalnya cukup bikin dia kaget..Dia memang tahu,saya termasuk blak-blakan klo ngomong. Tapi buat cowok yang ga siap,mungkin bisa menyalahartikan jawaban saya. Saya bilang,"itu kan uang kamu,jadi terserah kamulah mau ajak aku makan kemana..Klo aku yang keluar uang,biasanya juga aku yang akan atur tempat makannya."
Memang seperti itulah pengaturan yang terjadi dalam hubungan saya selama ini.Buat saya,ga masalah kok bersikap jujur,daripada nanti ada penyesalan di belakang.
Sebagai perempuan yang terbiasa mandiri dalam segala sesuatunya,saya memberlakukan sikap yang sama mengenai makan dengan pasangan. Jika saya ingin makan sesuatu,saya tidak menunggu pasangan saya membelikannya untuk saya. Saya menginginkan pasangan yang bisa menentukan sikapnya,termasuk mengenai makan. Kadang,hal ini memang bisa melukai ego seorang pria,tapi jika dibicarakan dengan baik,saya yakin ga ada yang harus dipermasalahkan..
Cheers.

  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Online Shop Branded 9to9: Niatnya Cari Yang Mudah

Review Film Nymphomaniac

Ngabisin Duit Buat Es Krim Haagen Dazs *Review*