Daftar Makian (Yang Akan Bertambah Panjang Setiap harinya)
Perempuan,tumbuh dengan didikan untuk menjadi sosok yang anggun,lugas dan lembut. Karenanya,akan banyak orang mengerutkan kening tanda ga suka,jika bertemu dengan sosok perempuan yang lidahnya lugas tapi bukan dalam arti yang enak di dengar. Lugas dalam menyerukan kekesalan dalam bahasa yang oleh stasiun televisi akan langsung di sensor tanpa basa-basi lagi.
Tapi.....saya merasakan,bahwa sebagai sesama manusia,perempuan pun berhak menyuarakan kekesalannya seperti kaum lelaki. Ada beberapa perempuan,termasuk saya,ingin banget seperti lelaki yang bisa berteriak saat jengkel terhadap seseorang. Karena selama ini,para perempuan hanya menahan rasa jengkel mereka dalam hati,dan paling banter ngedumel sendirian panjang lebar.
Jadi,karena saya tumbuh dengan meyakini,bahwa segala sesuatu yang terbit di hati itu sudah masuk hitungan dosa,kali ini saya akan menuliskan saja sekalian segala macam hal yang ada dihati saya. Toh,meski cuma dihati,saya sudah dianggap berdosa,kan? >_<
Pagi ini ketika berangkat kerja,seperti biasa dengan mengayuh sepeda,ketemu ibu-ibu dan bapak-bapak di jalan yang sedang berjalan kaki dengan santainya..yang nongol di dalam hati saya adalah:
_"Berasa jalanan punya bapak moyangnya kali,ya..? Udah jalan di tengah,santai banget lagi"
_"Emang situ ditabrak ga mati,pak? Bu? Kok jalan seenaknya gitu,sih?"
Lalu ketika lanjut perjalana menuju kantor setelah mampir di sekolah anak saya,hampir diterobos oleh pemotor yang songongnya amit-amit deh..:
_"Woyyyyyy..situ berasa keren banget,apa?!Naik motor aja songong amat"
_"Mas,situ bego ya? saya duluan,lho,yang ada ditengah"
_"Kampret!!! Pengen banget gw tendang tuh motornya."
Lanjut lagi melewati jalan baru yang ada di perumahan dekat kantor saya,itu jalanan memang seringnya ramai karena memang akses lalu lalang berbagai jenis kendaraan. Saya sudah tengok kanan-kiri untuk memastikan cukup aman saya menyebrang dengan sepeda saya,dan jarak kendaraan lain ke arah saya tuh cukup jauh,maka menyebranglah saya. Dan tiba-tiba aja muncul motor tua dengan pengendara ga kalah tua,membunyikan klakson dan memaki saya.:
_"Woyyy,pak..situ bego ya? sebelah kanan kiri saya masih lega banget bisa buat main bola,ngapain klaksonin saya??"
_"Buset,udah tua bangka bentar lagi mati..sombong amat gayanya."
Itu semua yang nongol di hati dan kepala saya sepagian ini. Kalau saya ucapkan yang ada pasti ribut deh sama mereka. Makanya,saya tahan aja. Cuma,daripada dongkol ga karuan lebih baik saya tuliskan saja sekalian,kan??
See..perempuan pun bisa mencaci maki.
Tapi.....saya merasakan,bahwa sebagai sesama manusia,perempuan pun berhak menyuarakan kekesalannya seperti kaum lelaki. Ada beberapa perempuan,termasuk saya,ingin banget seperti lelaki yang bisa berteriak saat jengkel terhadap seseorang. Karena selama ini,para perempuan hanya menahan rasa jengkel mereka dalam hati,dan paling banter ngedumel sendirian panjang lebar.
Jadi,karena saya tumbuh dengan meyakini,bahwa segala sesuatu yang terbit di hati itu sudah masuk hitungan dosa,kali ini saya akan menuliskan saja sekalian segala macam hal yang ada dihati saya. Toh,meski cuma dihati,saya sudah dianggap berdosa,kan? >_<
Pagi ini ketika berangkat kerja,seperti biasa dengan mengayuh sepeda,ketemu ibu-ibu dan bapak-bapak di jalan yang sedang berjalan kaki dengan santainya..yang nongol di dalam hati saya adalah:
_"Berasa jalanan punya bapak moyangnya kali,ya..? Udah jalan di tengah,santai banget lagi"
_"Emang situ ditabrak ga mati,pak? Bu? Kok jalan seenaknya gitu,sih?"
Lalu ketika lanjut perjalana menuju kantor setelah mampir di sekolah anak saya,hampir diterobos oleh pemotor yang songongnya amit-amit deh..:
_"Woyyyyyy..situ berasa keren banget,apa?!Naik motor aja songong amat"
_"Mas,situ bego ya? saya duluan,lho,yang ada ditengah"
_"Kampret!!! Pengen banget gw tendang tuh motornya."
Lanjut lagi melewati jalan baru yang ada di perumahan dekat kantor saya,itu jalanan memang seringnya ramai karena memang akses lalu lalang berbagai jenis kendaraan. Saya sudah tengok kanan-kiri untuk memastikan cukup aman saya menyebrang dengan sepeda saya,dan jarak kendaraan lain ke arah saya tuh cukup jauh,maka menyebranglah saya. Dan tiba-tiba aja muncul motor tua dengan pengendara ga kalah tua,membunyikan klakson dan memaki saya.:
_"Woyyy,pak..situ bego ya? sebelah kanan kiri saya masih lega banget bisa buat main bola,ngapain klaksonin saya??"
_"Buset,udah tua bangka bentar lagi mati..sombong amat gayanya."
Itu semua yang nongol di hati dan kepala saya sepagian ini. Kalau saya ucapkan yang ada pasti ribut deh sama mereka. Makanya,saya tahan aja. Cuma,daripada dongkol ga karuan lebih baik saya tuliskan saja sekalian,kan??
See..perempuan pun bisa mencaci maki.
Komentar
Posting Komentar