Buah Pohon Beracun
Tiap orang pasti tahu kisahnya..bagaimana ular memikat wanita pertama untuk jatuh dalam dosa dan mengakibatkannya terusir dari taman surga. Manusia,sesempurna apapun hidupnya,pasti selalu ada celah kecil dalam hatinya untuk menginginkan sesuatu yang bukan miliknya..
Kamu,adalah buah pohon beracun buatku..ranum,memikat,menjanjikan nikmat. Bagaimana bisa diabaikan begitu saja? Meski sambil lalu,bisa kupastikan aku akan melirikmu. Bukankah segala sesuatu tentang dosa punya daya pikat yang sempurna?
Ketika kamu bilang,aku adalah perempuan pe'a..sedikitnya dalam hati aku membenarkan. Kamu bilang,kenapa menolak ketika ada lelaki baik-baik yang menginginkan untuk membina hidup bersama? Lelaki yang setia,yang tidak pernah macam-macam dalam hidupnya,pekerja keras yang bisa diandalkan untuk urusan keuangan jangka panjang. Siapa juga perempuan waras yang akan menolak penawaran dalam paket yang menggiurkan itu?
Dalam waktu kurang lebih enam tahun kita bersama,aku tahu omonganmu bukan semata gombalan kosong. Aku membuktikannya selama itu. Dan,meski dalam hati aku kuatir tidak akan menemukan lagi paket sebagus yang kamu tawarkan,tetap saja aku tidak bisa menerima..
Aku bukan orang suci,aku membutuhkan semua hal indah yang ditawarkan dunia..hanya saja,tidak terlalu ingin. Aku memikirkan matiku. Jika aku menerima tawaranmu,aku memang akan memiliki hidup yang indah di dunia. Tapi bagaimana dengan saat aku mati nanti?
Bukankah sudah pernah aku mendukakan hati Tuhan-ku dengan memilih satu sosok dimasa lalu yang pada akhirnya pergi?Apakah aku harus mengulang kisah yang sama lagi?
Kamu,adalah buah pohon beracun buatku..ranum,memikat,menjanjikan nikmat. Bagaimana bisa diabaikan begitu saja? Meski sambil lalu,bisa kupastikan aku akan melirikmu. Bukankah segala sesuatu tentang dosa punya daya pikat yang sempurna?
Ketika kamu bilang,aku adalah perempuan pe'a..sedikitnya dalam hati aku membenarkan. Kamu bilang,kenapa menolak ketika ada lelaki baik-baik yang menginginkan untuk membina hidup bersama? Lelaki yang setia,yang tidak pernah macam-macam dalam hidupnya,pekerja keras yang bisa diandalkan untuk urusan keuangan jangka panjang. Siapa juga perempuan waras yang akan menolak penawaran dalam paket yang menggiurkan itu?
Dalam waktu kurang lebih enam tahun kita bersama,aku tahu omonganmu bukan semata gombalan kosong. Aku membuktikannya selama itu. Dan,meski dalam hati aku kuatir tidak akan menemukan lagi paket sebagus yang kamu tawarkan,tetap saja aku tidak bisa menerima..
Aku bukan orang suci,aku membutuhkan semua hal indah yang ditawarkan dunia..hanya saja,tidak terlalu ingin. Aku memikirkan matiku. Jika aku menerima tawaranmu,aku memang akan memiliki hidup yang indah di dunia. Tapi bagaimana dengan saat aku mati nanti?
Bukankah sudah pernah aku mendukakan hati Tuhan-ku dengan memilih satu sosok dimasa lalu yang pada akhirnya pergi?Apakah aku harus mengulang kisah yang sama lagi?
Komentar
Posting Komentar